0

Kasus

yuhuuuuuu......
Setelah kita tau apa itu supply chain, stage dalam supply chain, serta process view dari supply chain itu bagaimana. Yuk..selanjutnya kita analisis supply chain pada DELL.
Untuk mengetahui supply chain pada DELL, liat vidio ini :


Supply Chain pada Dell dia hanya memerlukan dua buah cycle process yaitu Procurement cycle dan Customer ordes and manufacturing cycle. Hal ini karena, Dell memperoleh komponen-komponen yang berasal dari supplier yang kemudian di proses oleh Dell menjadi sebuah produk elektronik (CPU) yang nantinya akan digunakan oleh customer. Dalam pendistribusian barang, Dell tidak menggunakan distributor maupun retailer dalam menyalurkan barang produksinya, tetapi penyaluran barang hasil produksinya itu langsung ke customer berdasarkan permintaan customer.
Berikut merupakan gambaran cycle view dari Dell




Sedangkan pada proses pull/push ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pull proses ini merupakan permintaan dari customer (demand) sedangkan Push proses merupakan peramalan demand untuk mengantisipasi permintaan customer yang berubah.
0

COMPETITIVE AND SUPPLY CHAIN STRATEGIES



Strategic fit merupakan konsistensi antara prioritas pelanggan yang diharapkan mampu dipenuhi oleh strategi kompetitif dan kemampuan rantai nilai yang dapat dibangun dengan strategi supply chain.
Strategic fit dicapai dengan tiga tahap, yaitu:

1. Memahami pelanggan dan ketidakpastian rantai pasokan ( Understanding the Customer and Supply Chain Uncertainty)
Pertama, perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan pada masing-masing segmen dan ketidakpastian supply chain yang dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan ini membantu perusahaan menemukan keinginan biaya dan permintaan jasa. Ketidakpastian rantai pasokan membantu perusahaan mengidentifikasi tingkat ketidakmampuan dalam memprediksi permintaan, gangguan, dan keterlambatan.

2. Memahami kemampuan rantai pasokan (Understanding the Supply Chain Capabilities)
Terdapat beberapa jenis supply chain, masing-masing dirancang untuk pelaksanaan tugas yang berbeda. Perusahaan seharusnya mengetahui bagaimana supply chain didesign dengan baik.

3. Pencapaian strategic fit (Achieving Strategic Fit)
Jika terdapat persaingan yang tidak sebanding antara supply chain dengan kebutuhan pelanggan, perusahaan juga akan mengatur kembali rantai pasokan untuk mendukung strategi kompetitif atau mengubah strategi kompetitif.

Intiiinyaaa.....

Langkah pertama dalam pencapaian strategic fit antara kompetitif dan strategi supply chain adalah memahami pelanggan dan ketidakpastian supply chain. Ketidakpastian dari pelanggan dan supply chain dapat dikombinasikan dan dipetakan pada spektrum ketidakpastian

Langkah kedua dalam pencapaian strategic fit antara kompetitif dan strategi supply chain adalah memahami supply chain dan memetakannya pada spektrum kemampuan reaksi

Langkah terakhir dalam pencapaian strategic fit adalah mencocokan antara kemampuan reaksi supply chain dengan ketidakpastian dari permintaan dan penawaran. Rancangan rantai pasokan dan selurih strategi fungsional pada perusahaan harus dapat mendukung tingkat kemampuan reaksi suplly chain.

Lingkup strategic fit adalah fungsi-fungsi yang ada pada perusahaan dan langkah-langkah yang yang tepat yang dapat menemukan hubungan strategi dengan tujuan. Lingkup interperusahaan dari strategic fit pada saat ini merupakan hal yang penting karena persaingan dalam wilayah perusahaan dengan perusahaan telah berubah menjadi persaingan supply chain satu dengan yang lainnya.
Rekan kerja perusahaan dalam supply chain akan menentukan kesuksesan perusahaan. Lingkup interperusahaan dari strategic fit membutuhkan evaluasi tiap tindakan pada sebuah perusahaan dalam keseluruhan. Lingkup ini meluas pada seluruh langkah di supply chain.
0

Process Views of a Supply Chain

Tinjauan Proses Supply Chain, Ada dua yang cara untuk melihat proses yang dilakukan dalam supply chain.
        Cycle view : serangkaian siklus yang terjadi antar stage dalam supply chain 




Push/pull view : merespon order konsumen (pull) atau mengantisipasi order (push)

Semua proses dalam supply chain masuk kedalam salah satu dari dua kategori tergantung pada waktu eksekusi relatif perusahaan untuk mengakhiri permintaan pelanggan.Dengan pull proses, eksekusi dimulai sebagai respons terhadap pesanan pelanggan. Dengan push proses, eksekusi dimulai dengan mengantisipasi pesanan pelanggan. Oleh karena itu, pada saat eksekusi pull proses, permintaan pelanggan yang diketahui dengan pasti, sedangkanpada saat pelaksanaan push proses, permintaan tidak dikenal dan harus diperkirakan. Pull proses juga dapat disebut sebagai proses reaktif karena bereaksi terhadap permintaan pelanggan. Push proses juga dapat disebut sebagai proses spekulatif karena berspekulasi (atau diperkirakan) daripada permintaan aktual.
Batas push / pull dalam memisahkan proses supply chain digambarkan sebagai berikut :



0

Tahapan Supply Chain


      Strategi atau desain Supply chain
Penentuan struktur supply chain dan proses yang akan dilakukan pada tiap stage dalam waktu jangka panjang. Struktur ini menjelaskan konfigurasi supply chain untuk kedepannya dan bagaimana strategi/desain akan dialokasikan serta proses apa saja yang akan berjalan pada setiap stage
Keputusan strategis supply chain mencakup :
Lokasi dan kapasitas fasilitas
Produk yang akan dibuat atau disimpan  
Moda transportasi
Sistem informasi

Keputusan rancangan supply chain berlaku untuk jangka panjang dan perlu biaya mahal 

Perencanaan Supply chain
Tujuan nya adalah memaksimalkan surplus dari supply chain dengan jangka waktu yang telah ditentukan (3bulan, 4bulan, atau 6bulan) pada saat tahap strategi/desain supply chain.
Keputusan perencanaan mecakup :
Pasar mana yang akan disuplai & dari lokasi mana
Rencana penambahan inventori
Subkontrak, lokasi cadangan
Kebijakan inventori
Promosi
Harus mempertimbangkan ketidakpastian permintaan, nilai tukar,  persaingan selama horizon waktu perencanaan 

Operasional Supply chain
Horizon waktu bersifat mingguan atau harian
Keputusan diambil berdasar order tiap konsumen
Menyusun kebijakan operasional 
Menerapkan kebijakan seefektif mungkin
Alokasi order, menetapkan duedate, kontrol data gudang, mengatur jadwal pengiriman
Faktor ketidakpastian makin sedikit 





0

Tujuan dan Pentingnya Supply Chain


 Tujuan dari supply chain adalah untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan serta memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.
  Sasaran dalam supply chain adalah memaksimumkan keseluruhan nilai (value) supply chain yang diciptakan.


      Supply chain value:

            Final Product Value – Total Supply Chain Cost
            SC Value = Price of Widget – Cost of all Phases in SC
            SC Value = Profit of SC
0

Supply Chain Stages

Yuuupsss....gambar diatas adalah contoh simple dari Supply Chain Stages..

Jadi yang dimaksud dengan 

    1. Pelanggan ( Customers )

Ø  pembeli saat ini, orang yang berpotensi membeli produk, atau pengguna dari produk-produk.

          2. Retailers
Ø  Orang atau bisnis menjual barang eceran. Retailer disebut juga dengan pengecer.

          3.  Distributors/wholesalers
Ø  Orang atau perusahaan yang mentransfer barang dari manufakturer ke retailer atau langsung ke pelanggan dan mentranfer informasi serta biaya barang dari retailer/pelanggan ke manufakturer.

          4. Manufacturer
Ø  Perusahaan yang mengolah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Customers

          5. Supplier (row material supplier/component)
Ø  Orang atau perusahaan yang menyediakan komponen (bahan material) yang akan diproses oleh manufakturer menjadi sebuah produk.

Setiap stage dalam supply chain terhubung oleh produk, informasi dan biaya. Aliran supply chain dapat dua arah dan dapat dikelola oleh satu stages atau satu perantara.
0

Management Logistik VS Supply Chain Management


               Sebelum dapet kuliah Supply Chain Management (SCM) ini, saya ngerasa klu Supply Chain Management ma Logistic Management itu sama aja, cuma beda nama doank..eeh setelah dipaparin ama dosen ku yang baik hati dikelas, baru tau deeh tau klu Supply Chain Management  ama Logistic Management itu beda.. Intinya bahwa Logistic Management itu bagian dari Supply Chain Management.. Inidia penjabaran mengenai SCM dan managemen logistik :
Manajemen logistik: bagian dari proses supply chain meliputi merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol aliran barang, jasa dan informasi secara efisiensi dan efektif mulai dari point-of-origin hingga ke point-of-consumption dgn tujuan memenuhi kebutuhan konsumen (Council of Logistics Management).
SCM: Integrasi dari proses bisnis utama mulai dari end user hingga original supplier untuk menyediakan produk, jasa, & informasi yang bernilai tambah (added value) bagi konsumen/stakeholder lainnya. (Lamber, Cooper, Path, 1998)
Jadi, kesimpulannya .....
Manajemen Logistik  berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi diseluruh perusahaan (mengutamakan pengelolaan arus barang dalam perusahaan)
Sedangkan
Supply Chain Management mengutamakan arus barang antar perusahaan dari hulu ke hilir (dari perusahaan ke toko) dan melibatkan supplier sampai dengan pelanggan..